Bilang Butuh Nasihat, Tapi Egonya Setinggi Gunung — Cara Hadapi Orang Begini




Orang yang Minta Nasihat, Tapi Maunya Dibenarkan

Ada satu tipe manusia yang kalau sering kamu temui, bisa bikin kamu mempertanyakan:

“Ini orang sebenarnya mau curhat, atau mau nyalahin dunia?”

Biasanya mereka datang dengan nada serius dan ekspresi bingung:

“Aku cuma butuh saran, bantu aku mikir ya…”

Tapi begitu kamu kasih saran yang jujur — gak nyolot, gak menyinggung, bahkan udah kamu bungkus sepositif mungkin —
ujung-ujungnya kamu yang diserang.

“Ya gampang buat kamu ngomong!”
“Kamu gak ngerti posisi aku!”

Dan tiba-tiba kamu yang tadinya niat bantu, malah jadi bahan pelampiasan.
Aneh? Enggak juga. Ini klasik banget.
Mereka bukan pengin nasihat, tapi pengin dibenarkan.

1. Mereka Nyari Validasi, Bukan Solusi

Tipe orang ini sering salah paham soal konsep “curhat.”
Mereka datang seolah butuh arahan, padahal yang mereka cari cuma kalimat ajaib:

“Kamu gak salah kok. Orang lain aja yang jahat.”

Begitu kamu kasih saran yang menyentuh area kesalahan mereka,
langsung pasang tameng:

“Kamu gak tahu gimana rasanya jadi aku.”"lihat dia dia juga kaya gitu, tapi kok kena nya di aku".

Kenyataannya, mereka gak butuh kebenaran.
Mereka cuma butuh merasa benar.

2. Ego Setinggi Gunung, Logika Sering Libur

Ironinya, orang dengan ego besar sering menganggap dirinya paling logis.
Tapi logika mereka cuma aktif kalau pembicaraannya menguntungkan posisi mereka.

Begitu dikasih fakta yang sedikit nyentil, mereka langsung ganti topik, ngeles, atau lempar kesalahan ke orang lain.

Contohnya:

Kamu bilang, “Mungkin kamu juga perlu introspeksi deh.”
Jawabannya: “Ya tapi semua ini karena si A dulu yang mulai!”

Mereka maunya menang di setiap percakapan, bahkan ketika jelas-jelas mereka yang bikin masalah.
Dan selama mereka masih bisa main peran jadi korban, mereka akan nyaman di situ.

3. Jangan Buang Energi, Pasang Batas

Kalau kamu masih harus berurusan sama orang kayak gini — teman, rekan kerja, bahkan keluarga —
ingat: kamu gak wajib jadi penyelamatnya.

Dengarkan seperlunya, iya.
Tapi jangan ikut tenggelam di drama mereka.

Respons singkat yang aman:

“Wah, iya ya, situasinya ribet juga.”
“Aku ngerti kok perasaan kamu.”

Dan cukup sampai situ.
Jangan buru-buru kasih solusi kalau kamu tahu dia cuma pengen curhat, bukan berubah.

Karena makin kamu peduli, makin kamu diseret.
Mereka dapet pelampiasan, kamu dapet stres gratis.

4. Kadang, Diam Itu Lebih Ampuh

Banyak orang salah paham: dikira diam artinya gak peduli.
Padahal kadang, diam itu bentuk kepedulian yang cerdas.

Kalau kamu terus menasihati orang yang gak siap menerima,
itu kayak ngisi air ke ember bocor.
Capek-capek ngasih, tapi gak ada yang nyangkut.

Kamu bisa tegas dengan cara elegan:

“Kamu udah pernah cerita ini, dan aku udah kasih saran waktu itu. Sekarang kamu mau aku dengerin aja, atau mau aku kasih pendapat lagi?”

Kalimat sederhana, tapi ngasih sinyal bahwa kamu bukan tempat curhat tanpa arah.


🧠 5. Jangan Jadi “Tukang Benarin”

Tipe manusia kayak gini punya radar tinggi buat cari orang sabar.
Karena mereka tahu, kamu gak akan marah.
Kamu bakal dengerin, bantu mikir, dan berusaha kasih solusi terbaik.

Tapi lama-lama, kamu bisa burnout.
Ngerasa dipakai terus buat jadi tempat curhat, tapi gak pernah didenger balik.

Kuncinya cuma satu: pilih siapa yang pantas kamu bantu.
Orang yang gak mau berubah gak akan berubah — bahkan kalau kamu kasih seribu nasihat pun.

6. Gak Semua Orang Siap Dengar Kebenaran

Realitanya, gak semua orang kuat ngadepin kebenaran.
Bahkan orang yang keliatan dewasa pun kadang cuma pengen denger hal yang bikin tenang, bukan hal yang bikin sadar.

Dan itu gak apa-apa.
Yang penting kamu tahu batasmu.

Kamu gak bisa memaksa orang sadar sebelum dia sendiri mau membuka matanya.
Tugasmu bukan “mengubah”, tapi “menjaga diri tetap waras.”

Simpan Energi, Pilih Kedamaian

Menghadapi manusia dengan ego tinggi bukan soal siapa yang paling benar,
tapi siapa yang paling bisa jaga kedamaian diri sendiri.

Kamu bisa tetap peduli tanpa harus jadi korban drama.
Kamu bisa tetap baik tanpa jadi pelampiasan.

Kalau mereka masih tetap sama meski udah dikasih saran berkali-kali,
biarkan saja. Kadang, orang memang perlu jatuh dulu buat sadar.

Dan kalau nanti kamu ketemu lagi orang yang minta nasihat tapi marah waktu dibilang salah,
cukup senyum dan bilang dalam hati:

“Aku udah cukup baik buat ngomong jujur, tapi gak sebodoh itu buat ngulangin kesalahan yang sama.”

Quote 

“Kadang diam itu bukan tanda gak peduli — tapi tanda kamu udah cukup dewasa buat gak buang energi ke hal yang gak bisa kamu ubah.”


Komentar

Postingan Populer